Pesawaran (Duasisi.co.id ) : Kepala Kejaksaan Negeri Pesawaran ,Tandy Mualim menyebut bahwa pada tahun ini pencapaian Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia ada di fase stagnan dengan skor 34 dan peringkatnya pun merosot dari 110 ke 115 di dunia.
Kondisi ini menurutnya membutuhkan kolaborasi bersama dari berbagai pihak, tak terkecuali para kepala desa dan BPD sebagai bagian dari lingkup terkecil pemerintahan.
“Tentu ini bisa kita wujudkan asal ada kemauan dan komitmen yang kuat dari semua pihak,”ucapnya pada Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia)di GSG Pesawaran,diikuti oleh seluruh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),Senin,(09/12/2024)
Sementara itu Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat ikut hadir pada acara tersebut ,mengatakan bahwa Hakordia merupakan momentum yang harus dimaknai sebagai salah satu bentuk upaya untuk membangun dan mewujudkan desa-desa yang bersih dan bebas dari korupsi.
“Maka pada kesempatan ini penting bagi saya untuk mengingatkan kepada seluruh kepala desa serta BPD untuk saling mengingatkan agar tetap pada jalurnya,” ujar Bupati.
Salah satu keberhasilan Pemerintah Kabupaten Pesawaran dalam program pencegahan korupsi sampai ke tingkat desa adalah ditetapkannya Desa Hanura sebagai 1 dari 11 desa percontohan anti korupsi oleh KPK RI.
“Saya yakin dan percaya, bahwa aksi pencegahan korupsi akan berjalan dengan Optimal mana kala kita semua secara bersama-sama, saling bahu-membahu, dan berkomitmen dalam mendukung dan melaksanakan berbagai program pencegahan tersebut sesuai bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing” kata Dendi (Red).