Pesawaran (Duasisi.co.id ) : Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona,bersama dinas terkait melaksanakan panen raya padi,secara serentak di 14 Provinsi se Indonesia,bersama Presiden Republik Indonesia Jendral (Purn) H.Prabowo Subianto.
Diketahui panen raya yang dilakukan secara Live tersebut untuk Kabupaten Pesawaran dilaksanakan di Desa Kutoarjo,Kecamatan Gedongtataan,dengan menghadirkan pihak Bulog.
Menurut Bupati Pesawaran,Dendi Ramadhona,panen raya yang dilakukan pihaknya bersama para petani padi di Desa Kutoarjo ini,melaksanakan program Presiden Prabowo Subianto,panen padi secara serentak di 14 Kabupaten Provinsi yang ada di indonesia salah satunya Kabupaten pesawaran.
“Dan bisa kita lihat tadi hasil gabah yang dihasilkan sangat bagus”ucap Dendi dilokasi panen raya,Senin (7/4/2025).

Dikatakan Dendi ,dari pencapaian panen raya yang didapat bersama para petani tersebut,gabah yang dihasilkan akan diserap langsung oleh pihak Bulog dengan harga per kilonya mencapai Rp 6.500 .
“Alhamdulilah kita tadi diskusi dengan petani yang ada di 200 hentar ini,panen yang sebelumnya di bulan februari itu untuk gabah kering panen dan gabah kering giling diserap Bulog dengan harga mencapai Rp 6.500 dan sudah mulai berjalan,cuma yang perlu kita monitoring saat ini yang diluar dari pada bulog yang ada dipenggilingan -penggilingan swasta”kata Dendi

Dendi mengungkapkan ,untuk saat ini guna menstabilkan harga gabah yang ada di wilayah Kabupaten Pesawaran ,pihak Bulog sudah melakukan MOU dengan pemerintah.
“Bulog sudah ada MOU dengan pemerintah,Bulog berkomitmen akan menyerap semua gabah yang ada di Kabupaten Pesawaran sebanyak mungkin dan begitu pula dengan kami pesawaran,kita juga akan membantu pihak Bulog untuk mendistribusikan beras Bulog sebanyak mungkin dengan harga yang lebih murah dibawah pasaran”ungkap Dendi.

Sementara itu menyikapi kondisi,bagai mana peran pemerintah untuk meningkatkan intensifikasi pertanian terkait ada nya efisiensi anggaran dikeuangan daerah,agar pertanian tetap berjalan,Dendi akan berusaha memaksimalkannya.
“Yang tidak terkait tentang produksi vital,seperti peningkatan ketersedian air,progam monitoring sarana dan prasaran dan juga alsintan itu tetap ada,yang pasti sekarang ini pendampingan terhadap petani melalui penyuluh tetap kita tingkatkan.Kalau pun program fisik belum ada,program pendampingan terkait produksi pertanian ,seperti kebutuhan pupuk tercukupi tapi kita fokus saja anggaran yang terbatas pada pengairan dan distribusi pupuk,”pungkasnya.(*).